Senin, 02 Juni 2014

Part IV Menyusuri sejarah Masjid Pintu Seribu Tangerang


Selesai tawasulan...Saya mengikuti Jamaah yang berbondong-bondong keluar masjid ke tempat ruang berdoa yang kedua, sebuah lorong yang sempit dan gelap konon jika masuk ruangan ini tanpa pemandu maka akan tersesat tidak bisa keluar.
Di luar ruangan rombongan menunggu giliran masuk sampai rombongan yang di dalam keluar....ruangan gelap tersebut sanggup menampung sampai 70 orang. Karena suasanannya gelap maka sebelum masuk ada baiknya membawa senter sebagai penerangan...tapi kalau gak bawa dari rumah gak usah khawatir sudah ada kok yang jualan di situ.
Akhirnya setelah menunggu hampir 1 jam, rombongan masuk ke dalam ruang yang gelap gulita tanpa penerangan seakan kita memasuki alam kubur. Sesampainya di ruang Tasbih, pemimpin doa meminta rombongan untuk duduk tertib dan mematikan penerangan yang ada. suasana menjadi sangat hening dan mencekam. Kemudian pemimpin doa mengajak kita untuk instropeksi diri bahwa " kita mesti mengenal diri kita, kalau sudah bisa mengenal kita sendiri maka akan mudah mengenal Allah SWT, suasana gelap simbol kegelapan di alam kubur, mungkin di dalam ruangan ini masih ada yang dapat menolong kita karena kita hadir bersama-sama tetapi bagaimana kalau kita di alam kubur sendirian...siapa yang akan menolong kita  selain amal ibadah kita sendiri yang tentunya menjadi cahaya kelak....."
Suasana menjadi makin hidmat dan sakral tak kala seluruh pengunjung bergantian dan bahkan bersahut sahutan terdengar suara menangis....menikmati tutur sang pemimpin do'a. Usai berdoa, lampu akhirnya dinyalakan nampak wajah wajah sembab terlihat di wajah seluruh pengunjung.
Seluruh rombongan keluar dari ruang gelap tadi dan mengakhiri kegiatan zirah di Masjid Pintu Seribu untuk kembali ke lapangan parkir Bus Pariwisata yang jaraknya dari Masjid lebih dari 500 meter. Namun untuk pengunjung yang tidak sanggup berjalan jauh, tidak usah khawatir karena di depan masjid sudah banyak ojeg yang menawarkan jasa untuk mengantar pengunjung ke parkiran bus.







Alhamdulillah....tuntas juga penjalanan Saya kali ini....semoga pengalaman Saya dapat menambah khasanah keislaman dan keimanan kita dengan mengikuti wisata religi bersama Jardinn Tour Travel. Silahkan menghubungi kami untuk segera merencanakan kegiatan ziarah anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar