Rabu, 04 Januari 2012

Menjelajahi Hutan dari Atas Punggung Gajah

Tangkahan adalah sebuah kawasan di dalam Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera. Tempat ini menyajikan pesona alam yang masih alami dan memberikan kesempatan Anda untuk menjelajahi hutan dari atas punggung gajah.

Dari Medan, Tangkahan dapat dicapai dengan kendaraan selama 3-6 jam. Desa ini terletak di persimpangan antara dua sungai — Sungai Batang Serangan dan Sungai Buluh. Bila sedang beruntung, Anda dapat bertemu orangutan di sana.

Gajah-gajah yang ada di Tangkahan dipelihara oleh Flora Fauna International, sebuah organisasi yang bergerak dalam pelestarian alam. Tugas utama gajah-gajah ini adalah membantu para polisi hutan memberantas penebangan liar.


Memandikan gajah di Tangkahan.



Turis pun bisa ikut memandikan gajah di Tangkahan.

Ketika siang hari, para pengunjung dapat ikut memandikan gajah, atau menyewanya untuk menjelajahi hutan (elephant jungle trekking).

Berbeda dengan yang mungkin pernah Anda lakukan di Thailand atau di bagian lain negeri ini, menaiki gajah di Tangkahan berarti menjelajahi hutan yang tak pernah terjamah manusia. Jadi, peganglah sadel erat-erat, karena Anda akan diajak menaiki bukit dengan kemiringan hingga 60 derajat!

Biaya naik gajah yang agak mahal terbayar ketika Anda mencobanya.

Selain menjelajahi hutan dari atas punggung gajah, banyak hal lain yang dapat dilakukan di Tangkahan. Beberapa orang mungkin tertarik berenang di sungai yang masih jernih dan bebas polusi. Atau, jika Anda ingin kegiatan yang lebih menantang, Lembaga Pariwisata Tangkahan juga menyediakan berbagai pilihan seperti tubing, caving, atau jungle trekking — dengan pilihan waktu satu hingga lima hari.

Anda bisa pula bersantai di atas hammock, atau duduk di pinggir sungai sambil membaca buku. Dengan berenang menyeberangi sungai, Anda dapat mencapai sebuah mata air panas di kawasan ini, dan memanjakan tubuh anda di sana.


Berpeganganlah saat naik gajah di Tangkahan.

Tepat sebelum Sungai Buluh bertemu dengan Sungai Batang Serangan, terdapat sebuah air terjun kecil. Anda harus berjalan menaiki tebing rendah sejauh 100 m untuk mencapai air terjun tersebut. Setelah sampai di sana, duduklah di bawah air terjun dan biarkan air yang mengucur memijat punggung Anda yang lelah.

Menuju Tangkahan


Anda dapat mencapai Tangkahan menggunakan transportasi umum dari Medan. Dari terminal Pinang Baris, gunakanlah bus “Pembangunan Semesta” dengan tarif Rp 14 ribu. Selepas Binjai, Anda akan melalui jalan berliku dengan pemandangan perkebunan kelapa sawit.

Bus Medan-Tangkahan berangkat dua kali sehari, dan bersiaplah menghabiskan sekitar 5-6 jam di jalan. Pengalaman pribadi saya menunjukkan, bus ini mengalami dua kali ban bocor. Jadi persiapkan diri Anda dengan makanan, minuman, dan yang terpenting: kesabaran!

Bila Anda ingin kembali ke Medan, bus pertama dari Tangkahan berangkat pukul 07.00 WIB. Bersiaplah sekitar 15 menit sebelumnya di depan Visitor Center bila tidak ingin tertinggal.


Bus Pembangunan Semesta yang akan membawa turis ke Tangkahan.

Menyewa mobil mungkin sebuah pilihan yang lebih nyaman bila Anda bepergian secara berombongan atau membawa anak kecil. Dengan kendaraan pribadi, waktu tempuh hanya sekitar 3 jam.

Akomodasi


Ada delapan akomodasi yang tersedia di Tangkahan, antara lain Jungle Lodge dan Mega Inn. Untuk menuju ke dua tempat ini, Anda harus menyeberang dengan rakit dari Visitor Center. Ketika berkunjung ke sana, saya memilih menginap di Jungle Lodge dengan harga per kamar Rp 80 ribu per malam.

Pondok-pondok kecil dari kayu tersebut menyediakan tempat menginap yang cukup nyaman dengan pemandangan yang luar biasa indah — sangat cocok untuk melepaskan penat dari kehidupan kota besar yang sibuk.

Penginapan-penginapan di Tangkahan menyediakan makanan seperti nasi goreng, mi instan, sandwich, kopi, teh, dan minuman ringan lainnya dengan harga yang masuk akal.

Informasi lain


Sepanjang pengamatan saya, tidak ada ATM di Tangkahan. Jadi Anda akan lebih mudah bila membawa uang tunai dari Medan. Biaya penginapan mungkin tidak mahal, namun Anda tetap membutuhkan uang terutama bila berencana untuk naik gajah — dengan biaya Rp 300 ribu per jam per orang.

Tetapi menjelajahi hutan dari atas punggung gajah tak cukup dalam satu jam. Percayalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar