Pasar Beringharjo masih menjadi tujuan utama berbelanja buat mereka yang
bertandang ke Yogyakarta. Meski di Jalan Malioboro juga terdapat banyak
toko batik dan suvenir, tetapi mereka masih belum dapat menandingi
pasar Beringharjo.
Pada akhir pekan, lorong-lorong penjual batik
di lantai dasar pasar ini pasti akan penuh sesak. Anda harus siap
berdesakan dengan penjaja batik yang menawarkan dagangannya — juga
dengan dua arus pengunjung yang berbelanja di lorong-lorong sempit itu.
Bagian depan Pasar Beringharjo.
Di
pasar ini, Anda bisa berbelanja mulai dari batik yang sudah jadi (baik
dalam bentuk kain, cap maupun tulis). Beragam motif batik seperti Lasem,
Madura, Bantul juga tersedia. Bahkan pakaian santai, daster, celana
longgar, sampai gaun-gaun dan kemeja batik resmi juga dapat dicari.
Salah
satu tempat yang bisa jadi pilihan adalah gerai batik Soenardi. Mereka
punya dua los di lantai dasar pasar ini; satu di sebelah selatan pasar
dan satu lagi di utara. Kedua los itu menyediakan koleksi yang berbeda.
Kain-kain batik tulis dijual seharga Rp 110 ribu, sementara cap dijual
mulai dari Rp 70 ribuan.
Jika Anda ingin mencari batik khas
Bantul (yang selalu berwarna coklat tua dengan sisa kain dibiarkan
putih), ada sebuah kios yang khusus berjualan itu. Sayangnya, kios ini
tidak bernama atau bernomor. Untuk mendapatkan kios ini, masuklah dari
pintu utama pasar di bagian depan lalu belok kiri di lorong kelima. Kios
batik khas Bantul akan ada di sisi kiri Anda, dijaga oleh dua ibu tua
yang berkebaya, kain dan sanggul.
Anda tinggal memilih dari
beragam motif klasik seperti sidomukti, kawung, parang dan galaran. Per
lembar kain batik dijual seharga Rp 65 ribu. Penjual batik khas Bantul
dengan bangga mengatakan, mereka tidak menjual batik cap di kios mereka.
Berbagai macam batik yang bisa Anda temukan di Pasar Beringharjo.
Di
lantai tiga pasar, Anda akan menemukan tas-tas anyaman dari eceng
gondok. Desain dan pewarnaannya pun cukup modern serta bergaya. Tas
kecil yang bisa memuat dompet dan telepon genggam serta pernak-pernik
lain sudah bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 15 ribu.
Jika
barang antik adalah minat Anda, berjalanlah ke bagian utara pasar. Koin
uang kuno (benggol) juga dijual per paket mulai dari Rp 15 ribu,
tergantung kelangkaannya. Di sana, pernik dapur seperti penggiling kopi
pun bisa Anda dapatkan dengan harga murah. Selain itu, masih ada
rempah-rempah kering, berbagai macam jamu, beragam aksesoris baju
pengantin, sampai penganan seperti cendol dan sate gajih (lemak) yang
harumnya menyebar di lorong-lorong pasar.
Pasar Beringharjo
sebenarnya bukan hanya soal berbelanja, tapi juga manusia-manusia di
dalamnya. Salah satu yang paling mengesankan (sekaligus membuat
terenyuh) adalah para penjaja jasa gendong belanjaan atau mbok-mbok
gendong yang berusia renta (60 tahun ke atas). Anda bisa mengenali
mereka dari selendang yang tersampir di salah satu bahu. Mereka juga
kadang akan mendekati Anda untuk menawarkan jasa menggendong atau
memanggul dengan imbalan beberapa ribu rupiah saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar